Lompat ke konten

Pesan Masyayikh untuk Santri yang Melanjutkan Studi ke Luar Negeri

  • oleh
Masyayikh menyampaikan pesan-pesan kepada santri yang akan studi ke luar negeri.
Masyayikh menyampaikan pesan-pesan kepada santri yang akan studi ke luar negeri.

KAJEKSAN – Belasan santri alumni Madrasah Aliyah (MA) Nahdlatul Ulama (NU) Tasywiquth Thullab Salafiyah (TBS) Kudus, memastikan diri melanjutkan studi ke luar negeri. Mereka adalah M. Ibnu Faqih Alfikri, Zaki Ahmad Faruq, M. Saiful Fahmi, Aufa Nailul Muna, Azka Sabili, Moh Rifki Ashfal Muna, Abdillah Dzul Fikri, Chusni Akmal Kisai, Nurrohmad, M. Abdulloh Mubarok, dan Muh Alaikassalam yang akan melanjutkan ke Universitas Al-Azhar, Kairo.

Dua santri lainnya melanjutkan studi di perguruan tinggi di Yaman, yaitu Muhamad Chasan Arif dan M. Basuni Baihaqi. Sedang tiga lainnya sudah berangkat terlebih dulu ke Yaman, yaitu Qodri Azizi, Royyan Royyanal dan Gus Jamil.

Belasan santri tersebut dilepas secara resmi oleh pihak madrasah, bertepatan dengan upacara Hari Santri Nasional (HSN) 2018, disaksikan para kiai, dewan guru dan santri. ‘’Tata niat dengan baik untuk thalabul ilmi (belajar). Niat Anda ke Mesir atau Yaman adalah untuk belajar, maka harus sungguh-sungguh,’’ pesan Kepala MA. NU. TBS Kudus, KH. Musthofa Imron.

KH. Musthofa Imron juga mendorong para santrinya, di luar negeri membentuk atau mengikuti organisasi yang bisa menunjang peningkatan prestasi akademik. ‘’Buatlah atau ikuti organisasi untuk menunjang proses belajar,’’ tuturnya sembari menyampaikan salam KH. M. Ulil Albab Arwani yang berhalangan hadir.

KH. Hasan Fauzi pada kesempatan itu mengingatkan, agar para niat para santrinya tidak berubah dalam thalabul ilmi. ‘’Uthlubul ilma wa lau bis shina. Ini maksudnya, belajarlah walau sampai di tempat yang jauh,’’ ungkapnya.

Dijelaskannya, bahwa untuk mencapai kesuksesan di dunia itu harus dengan ilmu, demikian juga dengan kesuksesan di akhirat, juga dengan ilmu. ‘’Dan untuk meraih keduksesan di dunia dan akhirat, pun dengan ilmu,’’ tuturnya.

Para santri yang akan melanjutkan studi ke luar negeri foto bersama dengan masyayikh sebelum berpamitan dan minta restu.
Para santri yang akan melanjutkan studi ke luar negeri foto bersama dengan masyayikh sebelum berpamitan dan minta restu.

Sedang KH. Noor Khamim Lc. Pg.D, mengutarakan, para santri dilepas secara resmi oleh madrasah, selain untuk memotivasi adik-adik kelasnya yang masih belajar, adalah supaya ada beban moral, yaitu agar tertanam dalam diri, ketika pulang jangan sampai mengecewakan masyayikh (kiai dan guru).

‘’Tidak mengecewakan ini baik dalam hal prestasi akademik, maupun prestasi moral yang ditandai dengan terjaganya akhlak, menjaga akidah ahlussunnah waljamaah, serta senantiasa takzimul ilmi wa ahlihi. Itu semua adalah sebab-sebab kita memperoleh kesuksesan dan keberkahan,’’ tegasnya. (rsd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *