KUDUS – KH Ahmadi Abdul Fattah, pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Putra Al Fattah Kajeksan, Kota, Kudus meninggal dunia pada Sabtu Pahing, 18 Zulhijjah 1446 H/ 14 Juni 2025 M, dini hari.
Kepergian salah satu kiai sepuh di Kudus Kulon itu pun membawa duka mendalam bagi umat Islam di Kabupaten Kudus, khususnya pengurus Yayasan TBS Kudus dan sivitas akademik di madrasah di bawah naungan Yayasan TBS Kudus.
Jenazah KH Ahmadi dimakamkan di kompleks makam Krapyak pada Sabtu siang kemarin selepas Zuhur, diiringi oleh para kiai, guru dan santri di bawah Yayasan TBS Kudus, serta umat Islam dari berbagai kota di tanah air.
Nampak hadir di antara umat Islam yang takziyah, para pengurus Yayasan TBS Kudus dan dewan guru antara lain KH Noor badi MM, KH M Hilmy SE, Kiai Mudhofar SE, KH Nur Khamim, Kiai Syafi’i, Kiai Salim, Ustaz Maulana Malikuddin, juga santri dan alumni madrasah (IKSAB).
Bahkan, ketua umum Pimpinan Pusat (PPT) Ikatan Santri Abiturien (IKSAB) TBS, H M Haidar Ulinnuha, mementingkan terbang dari Jakarta untuk memberikan penghormatan terakhir kepada KH Ahmadi Abdul Fattah.
Selain itu, nampak hadir pula para kiai dan tokoh masyarakat Kabupaten Kudus, salah satunya adalah KH Nur Halim Ma’ruf, H Ubaidillah Andoko, KH Himam Awaly, Kiai Azhar Lathif, KH Ahmad Bahruddin serta Kiai Mbar Utomo.
Banyak kesan para santri terhadap KH Ahmadi, sesepuh madrasah TBS Kudus yang pernah menjabat sebagai Katib Syuriyah PCNU Kudus tersebut.
Salah satunya sebagaimana disampaikan oleh KH Nur Khamim Lc PgD MPd, guru MA NU TBS Kudus yang juga pengasuh Pondok Tahfidh Putri Yanbu’ul Qur’an (PTPYQ) 2 Muria.
“KH Ahmadi Abdul Fattah adalah sosok kiai sepuh yang mesti diteladani oleh masyarakat luas, khususnya para santrinya. Beliau sosok yang khusyuk, fashih dan juga sangat tawadu,” tutur Kiai Khamim. (yayasantbs.com)