Jajaran pimpinan Universitas Islam Malang (Unisma), melakukan silaturahmi atau kunjungan di MA NU Tasywiquth Thullab Salafiyah (TBS) Kudus, Sabtu (13/1/2024).
Rombongan dari Unisma itu terdiri atas Prof Dr H Maskuri MSi (Rektor Unisma), Dr H Badat Muwakhid MP (Wakil Rektor III), Dr Imam Safi’i MPd (Kepala Keagaamaan, Dr Muhammad Afifullah Rifa’i MA (Ketua Pesantren Unisma) dan didampingi oleh dua staf dari divisi Hubungan Masyarakat (Humas).
Kedatangan rombongan itu disambut langsung oleh kepala MA NU TBS Kudus, K Syafi’i didampingi jajarannya yang terdiri antara lain K Noor Yasin (Waka Kesiswaan), KH Abul Khalim AH (Waka Humas), K Ali Mahsun dan K Irsyad R Azmi (asisten Waka Kesiswaan), K Izzul Ma’ali (Koodinator Bimbingan dan Konseling).
K Syafi’i, kepala MA NU TBS Kudus, di depan rombongan dari Unisma dan lebih dari 500 santri (peserta didik) kelas XII, memaparkan secara singkat profil dari madrasah yang dipimpinnya, yang sebentar lagi memasuki usia satu abad (100 tahun). “Madrasah TBS Kudus ini lahir sekira dua tahun setelah lahirnya organisasi Nahdlatul Ulama,” terangnya.
Sedang , dalam paparannya di depan peserta didik, menekankan pentingnya memiliki kompetensi unggul di era kekinian. “Maka kembangkan kompetensi,” tegasnya.
Dikatakannya, bahwa anak-anak yang memiliki passion sebagai kiai, silakan dikembangkan (agar bisa meraih cita-cita sebagaimana diharapkan, red). “Yang passion-nya jadi pendidik, siapkan diri jadi guru/ akademisi, yang mau jadi ekonomi atau pun dokter, juga mesti dipersiapkan dengan baik, dan lan sebagainya,” lanjutnya menambahkan. Lebih lanjut Rektor Unisma itu mengingatkan, bahwa masa depan itu penuh dengan pilihan-pilihan, dan masing-masing orang bisa memilih pilihannya sendiri. “Kompetensi sangat penting. (Namun harus diingat, red) Masa depan itu (mengharuskan) multikompetensi,” tuturnya.
Dikutip dari https://suaranahdliyin.com