KUDUS – Baru pertama kali dalam sejarah, pembekalan peserta didik (santri) calon mutakharijin MA NU Tasywiquth Thullab Salafiyah (TBS) Kudus, salah satunya diisi dengan materi kewirausahaan. Pengurus Yayasan TBS Kudus, KH Muhammad Hilmy SE yang juga direktur PT Mubarokfood Cipta Delicia, didaulat menjadi narasumber pada kesempatan tersebut.
Dalam pembekalan yang dibuka oleh kepala MA NU TBS Kudus, Kiai Syafi’i SPdI MPd itu, KH Muhammad Hilmy menjelaskan secara panjang lebar tentang kewirausahaan mulai dari defisini hingga berbagi jurus menemukan peluang bisnis.
KH Muhammad Hilmy menjelaskan, “kewirausahaan” yang terambil dari kata “wirausaha” yang merupakan gabungan dari kata “Wira” (gagah, berani, perkasa) serta “Usaha” (bisnis).
“Jadi pengertian kewirausahaan adalah, ilmu atau konsep tentang menjadi seseorang yang berani dalam membangun bisnis,” tuturnya di hadapan ratusan santri calon mutakharijin MA NU TBS Kudus itu. Lebih lanjut disampaikan, “Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha (kegiatan) yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi, dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan/ atau memperoleh keuntungan yang lebih besar,” ujarnya.
Lalu, bagaimana cara memulai usaha? Dan mana mungkin membuka usaha jika tidak memiliki modal?
Mengenai hal ini, KH Muhammad Hilmy mengutarakan, bahwa pada dasarnya setiap orang terlahir dikodratkan Allah Subhanahu wa Ta’ala, Tuhan Yang Maha Kuasa, sebagai businessman.
“Hanya masalahnya, mampukah kita membaca peluang yang lebih jelas dalam diri kita?” ungkapnya.
Direktur PT Mubarokfood Cipta Delicia itu pun mengemukakan, bahwa untuk menjadi wirausahawah, maka harus memulai dari diri sendiri, memulai dari yang kecil, dan memulainya dari sekarang.
“Untuk memulai, hanya satu hal yang harus Anda kerjakan; Just Do it! Jangan takut, dan jangan menunda nunda!” tegasnya dipandu Kiai Mudhofar SE. (yayasantbs.com)