JEPARA – Siswa kelas XI A (IPA) M. Juhan Raihan, berhasil menjuarai lomba cabang Nahwu Ulya dalam Musabaqah Qiraatul Kutub (MQK) dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-135 Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin, Balekambang, Jepara, 26 Desember 2018 lalu.
Bangga bisa mengharumkan almamaternya, MA. NU. Tasywiquth Thullab Salafiyah (TBS) Kudus menyelimuti begitu dia dipastikan menjadi juara I dalam lomba cabang tersebut. Dia sendiri tidak menyangka bisa menjadi juara dalam kesempatan itu.
‘’Sempat nggak percaya bisa menjadi juara, karena selain materi lomba yang cukup sulit, pesertanya juga banyak dari pondok pesantren besar di Karesidenan Pati, baik Jepara, Pati, Blora, Grobogan, Rembang maupun Demak,’’ ujar siswa kelahiran Demak 15 Mei 2002 lalu itu.
Putra pasangan H. Mukhlisin dan Hj. Amriyah ini pun bersyukur, atas dukungan dan doa para guru-guru. ‘’Persiapan untuk ikut lomba ini lumayan singkat, sekitar 10 hari, di bawah arahan KH. Subhan,’’ paparnya yang juga santri Ma’had Ulumusy Syariyyah Yanbu’ul Qur’an (MUSYQ) Kwanaran.
Menjuarai cabang Nahwu Ulya dalam MQK di Balekambang ini, bagi Jauhan yang menjalani pendidikannya sedari SDN 1 Mranggen Demak, MTs. NU. TBS Kudus dan berlanjut di MA. NU. TBS, ini bukanlah prestasi pertama yang pernah diraihnya.
‘’Sewaktu di bangku MTs., saya pernah menjadi juara II lomba Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Bidang Matematika se-Kabupaten Kudus (2016), dan masuk 10 Besar dalam Olimpiade Matematika yang diselenggarakan UPGRIS Semarang, belum lama ini,’’ kata Juhan yang bercita-cita menjadi dosen itu.
Dan setiap kali mengikuti lomba, lanjutnya menambahkan, dia pun mengaku memetik pengalaman berharga. ‘’Mengikuti lomba, itu tidak semata mengejar kemenangan. Lebih dari itu, bisa mengenal dan membangun relasi dengan siswa dari sekolah/ madrasah lain,’’ tutur siswa yang memiliki motto hidup menjadi manusia yang bermanfaat bagi manusia lain. (rsd)
